Sunday, December 25, 2011

Seluk beluk THYROID



Kelenjar tiroid mungkin belum menjadi perhatian khusus bagi masyarakat. Tapi ada beberapa gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar ini dan jika dibiarkan bisa menyebabkan komplikasi kronis.

Tiroid atau gondok adalah kelenjar yang terletak di leher bagian depan yang berbentuk seperti kupu-kupu dan seringkali mudah untuk diraba. Kelenjar ini akan memproduksi hormon tiroid yang berfungsi menstimulasi metabolisme dari sel-sel di tubuh. 



Gangguan tiroid atau biasa disebut dengan penyakit gondok atau istilah medisnya disebut struma, disebabkan oleh membesarnya kelenjar tiroid pada leher. Hubungan antara penyakit ini dengan kurangnya konsumsi yodium telah diketahui lebih dari 130 tahun yang lalu. Beberapa abad sebelumnya, penyakit gondok ditangani dengan mengkonsumsikan pasien benda yang kaya akan yodium seperti karang laut yang dibakar. Yodium berinteraksi dengan protein yang disebut dengan thyroglobulin, dan cincin aromatik dari protein ter-iodinisasi. Dua dari molekul yang ter-iodinisasi tersebut berinteraksi, membentuk suatu unit thyroxine yang berikatan dengan protein. Unit aromatik ini kemudian lepas dan menghasilkan suatu hormon tiroid thyroxine yang sangat kuat.

Manusia maupun hewan mamamalia muda memerlukan hormon tiroid untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Kekurangan dari hormon tiroid pada saat kandungan berakibat penurunan mental dan daya pikir anak tersebut. Kekurangan hormon tiroid pada tingkat rendah pada orang dewasa mengakibatkan hypotiroidism, atau sering kita sebut dengan istilah gondok, dengan gejala-gejala seperti malas bergerak, kegemukan, dan kulit yang mengering.

Yodium yang kita dapatkan dari mengkonsumsi makanan dan minuman berada dalam bentuk ion yodium, dan besarnya bergantung dari kadar yodium dalam tanah. Tanah dengan kadar yodium rendah mengakibatkan banyak pasien menderita penyakit gondok dan dapat ditanggulangi dengan mengkomsumsi garam yang ber-iodinisasi NaI (100mg iyodium per gram garam).

"Penyakit tiroid itu dibagi menjadi dua, yaitu yang berhubungan dengan ukuran kelenjar (misalnya membesar) dan gangguan pada produksi hormonalnya (misal berlebihan atau kekurangan)," ujar dr Suharko Soebardi, SpPD-KEMD dalam acara konferensi pers Tingkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Kasus Metabolik dan Endokrin untuk Mencegah Komplikasi Kronik yang Diakibatkannya, di Hotel Nikko Jakarta, Rabu (8/6/2011).

dr Suharko menuturkan penyakit tiroid lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki (bisa sampai 5-7 kali lipat) dan mewakili sebagian besar penyakit endokrin.

Berikut ini beberapa gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar tiroid yaitu:

Nodul Tiroid
Kondisi ini terjadi karena adanya benjolan pada kelenjar tiroid. Benjolan ini bisa berjumlah satu (nodul tunggal) atau lebih (multinodul goiter). Benjolan yang muncul kemungkinan akibat:
  1. Kista yang mengandung cairan
  2. Adenoma atau tumor jinak berdegenerasi
  3. Adenoma tumbuh lambat
  4. Keganasan yang bisa menyebabkan kanker tiroid (kasusnya dalam jumlah kecil)
"Umumnya kasus keganasan lebih tinggi terjadi pada laki-laki, dan jika tiroidnya sudah diangkat maka ia harus mengonsumsi obat seumur hidup karena tidak ada lagi yang bisa memproduksi hormon tiroid di dalam tubuh," ujarnya.
dr Suharko menuturkan kondisi ini biasanya baru diketahui ketika seseorang sedang mengaca dan menemukan adanya benjolan di leher bagian depan.





Hipertiroid
Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan hormon sehingga jumlah yang beredar di dalam darah menjadi berlebih. Penyebabnya bisa karena penyakit Graves, pengeluaran yang abnormal dari TSH (Thyroid Stimulating Hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) dan konsumsi yodium berlebih.
Gejala yang muncul termasuk keringat berlebihan (mudah merasa panas/gerah),  hiperaktivitas, berat badan menurun, gatal pada kulit, denyut jantung cepat (mudah berdebar-debar), gemetaran, sulit tidur, gelisah, tidak toleran terhadap panas, mudah lelah, konsentrasi berkurang, mata melotot atau eksoftalmus (seperti mau keluar), diare (kadang-kadang), dan menstruasi yang tidak teratur atau sedikit.
Hipertiroidisme paling sering mempengaruhi wanita berusia antara 20 hingga 40 tahun.



Hipotiroid
Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah sedikit atau rendah. Penyebabnya bisa karena penyakit hipofisis, obat-obatan, penghancuran tiroid dan kekurangan yodium berat.
Gejala yang muncul termasuk depresi, kelelahan, tidak toleransi terhadap dingin, kulit dan rambut yang kering, tingkat kolesterol meningkat, denyut jantung menurun dan tidak teratur, konsentrasi menurun, rasa sakit atau nyeri yang samar-samar, keringat kurang, nafsu makan menurun, sembelit, nyeri dada, pertumbuhan rambut yang lambat dan kasar, lemas dan gugup, sulit tidur atau mengantuk, dan anemia.



"Biasanya masyarakat tidak menyadari gejala yang muncul, kalau jantung berdebar-debar tidak diperhatikan, misalnya mata melotot baru disadari kalau ada teman yang menegur," ungkap dr Suharko.
dr Suharko mengungkapkan gangguan hormonal ini bisa terjadi seumur hidup, meski pada saat-saat tertentu kadar hormonnya bisa kembali normal tapi tidak ada yang tahu penyebab gangguan hormon tersebut muncul kembali.

Penyakit Graves
Penyakit Graves terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Penyakit Graves lebih sering terjadi pada wanita antara usia 20 hingga 40 tahun.
Beberapa gejala penyakit Graves mirip dengan hipertiroidisme seperti kecemasan dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Penyakit Graves sering disebut pula sebagai gondok karena kelenjar tiroid membesar dan berpotensi menimbulkan kesulitan bernapas.
Gejala lain penyakit Graves meliputi mata bengkak atau gatal, keringat berlebihan, sensitivitas panas, dan kelemahan otot.



Penyakit Hashimoto
Hashimoto merupakan penyakit dimana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, seperti penyakit Graves.
Perbedaannya, pada penyakit Hashimoto produksi hormon tiroid menjadi turun, bukan meningkat.
Beberapa gejala penyakit Hashimoto meliputi intoleransi terhadap cuaca dingin, gondok, kesulitan menelan, penambahan berat badan, dan kelelahan.
Tanda-tanda lain akan termasuk sembelit, rambut beruban, ketidakteraturan menstruasi pada wanita, dan kesulitan berkonsentrasi.



PENYEBABNYA …
Ada tiga istilah yang dikenal yaitu : eutiroid, hipertiroid dan hipotiroid. Eutiroid adalah keadaan dimana fungsi kelenjar gondok dalam keadaan normal. Hipertiroid, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, berarti kelenjar gondok bekerja melebihi kerja normal sehingga biasanya kelenjar gondok membesar dan juga akan didapatkan hasil laboratorium untuk T3 dan T4 yang berada di atas normal, sedangkan TSH sering rendah. Hipotiroid kebalikan dari hipertiroid, dimana kelenjar gondok bekerja di bawah normal, sehingga ketiga hormon tadi kadarnya di dalam serum di bawah angka normal.

Tinggi rendah kadar tiroid disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

1. Otoimun – Pada penyakit ini tubuh mempunyai zat yang menolak keberadaan kelenjar tiroid dengan cara mengganggu/merusak kelenjar ini. Pada penyakit Basedow (Graves) zat anti ini merangsang produksi tiroid berlebihan tanpa menghiraukan pengaturan umpanbalik (otonom) sehingga kadar tiroid darah tinggi (hipertiroidi). Sebaliknya pada penyakit Hashimoto, zat anti merusak sel-sel tiroid sehingga kadar tiroid darah turun (hipotiroidi).
2.    Infeksi – Penyebab tiroiditis infeksiosa dapat bakteri/virus. Gondok dalam hal ini karena mengalami peradangan, maka pada perabaan terasa nyeri. Suhu tubuh naik.
3. Degenerasi – Yaitu penurunan mutu jaringan tiroid sehingga bentuk dan/kinerjanya abnormal (disfungsi).
4. Neoplasia – Regresi proliferatif noduler menyebabkan neoplasma jinak (benigna)/ ganas(maligna).
5. Goitrogen – Goitrin, tioglikosida, tiosianat, disulfide, yodium berlebih dapat menyebabkan strumigenesis. Isoflavon dapat pula memicu gondok.
6.    Defisiensi nutris -  Kekurangan yodium atau mineral tertentu menyebabkan kinerja tiroid inefisien sehingga memicu gondok.
7.    Dishormonogenesis – Defek enzim pada tahapan tertentu, biasanya sejak lahir/turunan.
8.  Resistensi tubuh – Kekebalan sel-sel tubuh terhadap pengaruh hormon tiroid meningkatkan produksi sehingga memicu gondok kompensasi.
9. Pubertas/hamil – Karena kebutuhan tiroid meningkat (struma kompensasi). HCG pada trimester I dapat keliru dianggap TSH, sehingga ditanggapi oleh kelenjar tiroid (struma toksik)
10. Psikologi – Akibat dari tekanan jiwa (distress).
11. Causa ignota – Gondok pada ibu pasca melahirkan, gondok Riedel belum diketahui penyebabnya.

PENCEGAHANNYA ….
Penyakit gondok biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan yodium terhadap tubuh. Jika kekurangan zat yodium pada wanita yang sedang hamil terkadang dapat  menyebabkan bayi meninggal dunia atau lahir dengan keterbelakangan mental serta dapat juga dapat lahir dengan cacat telinga (tuli /krenitisme) walaupun si ibu tidak sedang memiliki penyakit gondok.

Fungsi Yodium terhadap tubuh
Unsur yodium disinis angat penting bagi kesehatan khususnya terhadap perkembangan sel-sel tubuh termasuk kesehatan otak. Yodium sendiri berfungsi untuk membentuk hormon tyroid yang nantinya akan diserap oleh usus lalu disirkulasikan menuju bermacam-macam kelenjar. Beberapa kelenjar tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Kelenjar Choroid
  • Kelenjar Ciliary body
  • Kelenjar Kelenjar susu
  • Kelenjar Plasenta
  • Kelenjar air ludah
  • Kelenjar Mukosa lambung
  • Kelenjar Intenstinum tenue
  • Kelenjar gondok
pada umumnya unsur yodium ini dimanfaatkan oleh kelenjar gondok, dimana jika kadar yodium dalam kelenjar gondok kurang nantinya dapat memicu munculnya penyakit gondok.

Beberapa daerah yang berpotensi terkena penyakit gondok
  • Dataran tinggi dan pegunungan
  • Daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah
Jika disuatu daerah terdapa 5-10 persen mengidap penyakit dongok, maka hal ini dinamakan Endemik Penyakit Gondok

Berikut ini merupakan dampak kekurangan hormon tyroid (Kurangnya Hormon Tyroid yang disebabkan oleh sedikitnya asupan Yodium dalam tubuh):

  • Pembentukan dendrit pada neuron terganggu
  • Hubungan antar sinapsis pada otak menjadi terhambat
  • Merusak jaringan telinga
  • Sintesis protein di otak, mielinisasi, interkoneksi akan terganggu
  • Berat otak yang kurang
  • Terjadi kelainan jumlah sel pada otak
  • Besar sel pada cerebellum mengecil
Penyakit Gondok (Tyroid) dapat dicegah dengan menggunakan garam beryodium. Dengan mengkonsumsi Yodium yang cukup maka penyakit gondok dapat dicegah dan benjolan gondoknya dapat disembuhkan. Untuk pengobatan penyakit gondok juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kepiting atau makanan laut yang dicampur dengan sedikit ganggang serta garam beryodium, bisa membantu mengobati si penderita dari sakit gondok walaupun hasilnya tidak sebagus dengan garam beriodium.

Selain penggunaaan garam beriodium, penyakit gondak dapat dicegah dengan cara : makan makanan hasil laut seperti ikan, ganggang-ganggangan, kerang dan rumput laut, rajin mengkomsumsi susu, daging, telur dan air minum dan hindari jenis makan yang diperkirakan mempunyai sifat goitrogenik seperti kol, kedelai merah, dan singkong yang belum dimasak. Zat nitrogen menghambat penyerapan yodium oleh sel kelenjar gondok.

PENGOBATANNYA …..
Penyakit gondok/gondongan dapat terjadi pada siapa saja dan tersebar di seluruh dunia. Selain itu, penyakit ini dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.

Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh.

Sebernarnya penyakit gondok termasuk dalam kategori penyakit “self limiting disease” (penyakit yg sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak. Namun, pada kenyataannya jika penyakit gondok tidak teratasi dengan baik dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Hal ini terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas.

Secara medis, pengobatan kelainan tiroid adalah dengan mengikuti petunjuk dokter. Terdapat pengobatan antitiroid bagi hipertiroid, pengganti suplemen tiroid bagi hipotiroid, dan beberapa penerapan obat berjenis penyekat beta yang harus melalui peresepan dokter. Silakan konsultasikan ke dokter, obat tersebut berbahaya jika diminum tanpa aturan yang tepat.

Untuk hipertiroid terutama tambahan makanan tinggi protein untuk mengganti hilangnya jaringan akibat metobolisme tinggi (aktivitas kelenjar tiroid yang berlebih). Hipotiroid tidak memiliki diet khusus.

Beberapa alternative pengobatan gondok dengan cara tradisional, yaitu :
1.    Sediakan sepuluh lembar benalu teh, kemudian direbus bersama air dingin kira kira 1 liter. Tunggu sampai air rebusan benalu teh ini tinggal dua gelas, baru kemudian diangkat dan didinginkan. Minumlah air ini dua kali sehari, pagi dan sore. Lakukan secara rutin (setiap hari) selama tiga bulan, lambat laun gondok akan kempes tanpa di operasi.
2.    Siapkan 30 gram temu putih segar + 10 gram sambiloto kering, dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
3.    Ambil 30 gram benalu teh kering + 30 gram daun dewa segar, dicuci bersih, lalu direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
4.    25 gram rumput laut che chai (Porphyra tenera) atau rumput laut hai tai/kun bu (Laminaria japonica) dibuat sop, lalu dimakan.

Penyakit gondok tidak bisa secara pasti dikatakan sembuh, namun ada suatu kondisi yang (jika tidak salah) dikenal sebagai kondisi subklinis, di mana efek kondisi kelainan tiroid tidak lagi menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas keseharian atau lainnya. Hal ini memerlukan terapi teratur dan ketaatan penderita untuk melakukan pemeriksaan terkait dan memantau kondisi kesehatannya, serta bersedia untuk menerapkan pola hidup sehat.

Demikianlah info mengenai penyakit gondok/kelejnar tiroid/struma yang di peroleh dari beberapa sumber. Semoga bermanfaat….. ;)

1 comment:

  1. Buat penggemar kopi campur susu, semoga bermanfaat ya .... :p

    ReplyDelete